Mechanical Engineer di EPC Company

Dulu sempat pertanyaan itu terlontarkan di benak saya, apa sih pekerjaan mechanical engineer di EPC company itu?Terus apa bedanya dengan Piping engineer, secara kebetulan memang kedua posisi ini memang banyak ditongkrongi oleh insinyur2 dari teknik mesin.Pada artikel ini saya berusaha mendeskripsikan apa job description dari mechanical engineer di EPC berdasarkan pengamatan saya selama kurang lebih 6 bulan berkecimpung di dunia per EPC an.

Di perusahaan tempat saya bekerja MEchanical Engineer berada di bawah EPC Departement, yaitu departement yang khusus bergelut di pekerjaan engineering, procurement dan construction. Sebelum ini mechanical engineer bekerja hanya sampai pada tahapan engineering saja, tetapi pada saat saya bergabung itu sudah diganti. Jadi tiap mechanical engineer musti ngerjain dari tahapan engineering, procurement sampai construction di site, system ini disebut juga dengan system cluster. Dmikian juga untuk Civil engineer, Piping engineer,Proses engineer, Instrument engineer dan electrical engineer. Jadi EPC departement membawahi 6 disiplin ilmu, tiap disiplin ilmu dipimpin satu manajer cluster, nha untuk satu departement EPC dipimpin oleh Vice president untuk EPC, kurang lebih seperti itu.

Pada cluster mechanical engineering pun masih dibagi lagi menjadi 3 spesialisasi, yaitu: Static equipment engineer, Rotating equipment, dan Combustion engineer. Nha ketiganya akan saya bahas berikut ini:

Jadi seperti apa yang sudah disampaikan diatas bahawa tiap mechanical engineer bertanggung jawab untuk pekerjaan engineering, procurement dan construction maka tiap 3 spesialisasi (static, rotating, combustion) juga demikian, jadi tiap engineer yang mengerjakan equipment itu bertanggung jawab dari desain sampai equipment itu dipasang, bahkan kadang berikut commisioning nya, yah walau nggak dikerjakan sendiri, dikerjakan bersama team…tetep aja berat huehuehuehue…Dari 3 spesialisasi tadi kurang lebih pekerjaannya sama, seperti sudah ditulis pada artikel sebelumnya bahwa pekerjaan di EPC adalah dari client mengeluarkan tender, sampai construction di site jika sudah sampai tahapan menang project.

Jadi untuk tahapan proposal:

  1. Mempelajari isi ITB (instruction to bidder) segala sesuatu yang diminta oleh client untuk membangun suatu plant, kondisi2 apa saja yang mesti diconsider
  2. Setelah mempelajari isi ITB terkadang client menunjuk MAin contractor untuk membuat basic engineering, biasanya dia punya license untuk teknologi plant tersebut, atau jika kita main contractornya, kita sendiri yang bikin basic engineernya bareng2 sama disiplin lain (bisanya sih proses engineer yang paling besar peranannya di tahan basic engineer). Nah dari basic engineering ini kita breakdown equipment berdasarkan kategori equipmentnya (misal: vessel, heat exchanger, reactor, API pump, compressor package, dsb) lalu kita bikin spec di data sheet mechanicalnya (mechanical data sheet, mengacu pada standard equipment misal ASME, API dsb). Di tahap ini dilakukan perhitungan2 tapi nggak detail sekali, cum sebagai estimasi.
  3. Setelah data sheet semua equipment siap, data sheet tersebut dilemparkan ke vendor (untuk tahap ini sudah masuk ke tahap komersial, seperti sudah saya utarakan untuk tahap engineering selesai di point no.2) untuk mendapatkan estimasi harga untuk equipment yang dimaksud, tentunya dengan menconsider ITB dan datasheet, vendor harus comply dengan spec yang kita minta, jika belum comply perlu dilakukan klarifikasi..sekaligus harga dinegosiasikan.
  4. Setelah dapat harga vebdor, harga yang paling bagus di proposekan dalam proposal tender untuk di submit ke client.

Tahapan project:

  1. Setelah diumumkan pemenang projectnya dan sudah dibagi scope kerjanya, dimulailah tahapan project. Pertama jika desain ada revisi kita harus ulangi tahapan seperti di proposal, tapi jika tidak, kita bisa undang vendor yang sudah ikut proposal untuk tender supply nya, sehingga didapatkan vendor dengan harga yang paling kompetitif, dan dipilih untuk supply equipment yang dimaksud.
  2. Stelah didapatkan vendor yang akan mensuply, dilakukan vendor print check, yaitu checking terhadap penawaran/perhitungan vendor, sesuai dengan permintaan client.
  3. Setelah semua spec sudah memenuhi dan disetujui oleh client, dilakukan fabrikasi leh vendor…dan tentunya checking juga dilakukan oleh QC untuk menjamin fabrikasi sesuai dengan spec yang dimaksud.
  4. Setelah fabrikasi, barang dikirim ke site disini dilakukan expediting barang yang dikirim, sehingg barang bisa sampai ke site dan dilakukan konstruksi sesuai dengan schedule yang diharapkan
  5. Setelah barang sampai ke site dilakukan konstruksi, disini engineer bertanggung jawab sebagai sepervisi untuk team konstruksi, terutama untuk masalah desain dan hubungan dengan vendor penyuplai.
  6. Setelah konstrksi selesai, dan pre maupun commisoning selesai (tentu saja dengan nggak ada masalah), kontraktor bertanggung jawab sampai masa garansi selesai sesuai kontrak yang ada.

Itu tadi urutan kerja yang dilakukan seorang mechanical engineer di EPC, kurang lebih. Untuk 3 spesialisasi (static, rotating dan combustion) apa saja yang menjadi scope pekerjaan 3 spesialisasi tersebut?

Static equipment engineer:

Bertanggung jawab untuk semua equipment static, meliputi tank, vessel, heat exchanger, reactor, silo, hopper, container, boiler package, dsb

Rotating equipment engineer:

Bertanggung jawab untuk semua equipment rotating, meliputi, pump, compresors, turbine, fan, blower, agitator, motor,conveyor, elevator,dsb

Combustion engineer:

Bertanggung jawab untuk semua yang berhubungan dengan combustion seperti: burner, furnace, combustion engine,dsb

Bisa disimpulkan seorang mechanical engineer bertanggung jawab untuk semua mechanical works yang dipelajari saat kuliah di Teknik Mesin terutama. Hampir semua disiplin, static, rotating, combustion mengadopsi semua dasar ilmu Teknik Mesin, jadi penting disini penguasaan filosofi dasar dari mechanical terutama yang sudah diajarkan saat kuliah, jadi semua mata kuliah di sini mengambil peranan yang cukup besar: misal: ilmu material, mekanika fluida, termodinamika, pompa dan kompresor, eleman mesin, mechanical drawing, pembakaran, heat transfer,dsb walau di sini sudah mengarah ke aplikasi practicalnya, dan jangan lupa penguasaan manjemen project juga harus jalan, pendekatan dengan vendor, client dan team terutama mutlak diperlukan di sini. Karena engineer harus bisa pekerjaan dri engineering, procurement, dan constructionnya, yng selain dipusingkan dengan perhitungan desain juga dipusingkan dengan aspek2 social project: seperti pendekatan vendor, client maupun team sendiri.

12 responses to “Mechanical Engineer di EPC Company

  1. Pekerjaan yang berat, bayarannya yang penting mumpuni ya mas ya…

  2. pencerahan nih,sekarang saya sudah jelas teman2 saya itu kerjaanya seperti apa mas..dari dulu mereka suka ‘ribut’ tp saya ga mudeng apa yang di omongin πŸ™‚

  3. info bagus…..informatif buat engineer baru ato engineer yang belum pernah berkecimpung di EPC. Milisnya ??

  4. weh menarik ki, tapi aku dah pindah bidang ke electricity, dimana semua PLTD akan di pensiun khan. diganti dengan batubara. tapi bagus juga buat pengetahuan.

  5. Nice info tentang dunia mekanikol..
    salam kenal, bang πŸ™‚

  6. Hai, dimasu san..Hajimemashite!!!

  7. Mungkinkah keseluruhan dari proses tsb dikerjakan oleh hanya 1 orang ???

  8. Di tempat saya bekerja, tidak berarti 1 engineer harus melakukan semua proses.Tetapi satu engineer bertanggung jawab untuk 1-3 jenis equipment, atau tergantung tingkat kesulitan, namun tetap dari proses engineering, procurement, hingga construction sejatinya dikerjakan 1 orang saja.

    Abot e rek…..

  9. wah mirip kerjaan ku sekarang
    trim’s sumary nya ya….

  10. waa blognya mas bas..eh, EPC ki opo??

  11. lumayan buat kepala, he he he

  12. BAPPENAS mengadakan POWER PROJECTS PRE MARKET SOUNDING & POWER STAKEHOLDERS FORUM 27-28 July 2011, biaya 650 USD, sebelum 1 July hanya 500 USD, mau ikut untuk mendengarkan projek?dan diskusi masalah IPP? info : sarah@infrastructureasia.com

Leave a comment